Bayi yang baru lahir di sel-sel darah merahnya mengandung hemoglobin fetal (HBF), HBF tidak dapat berfungsi sempurna jika digunakan diluar kandungan karena tidak cukup baik mengikat oksigen, makanya HBF harus digantikan secepatnya oleh HBA, nah cara menggantinya adalah dengan memecah sel darah merah sebanyak-banyaknya dan membentuk
sel darah merah yang baru yang mengandung HBA.
Apa yang terjadi jika sel darah merah banyak yang dipecah? hasilnya adalah bilirubin akan meningkat, dan bilirubin ini normalnya akan dibuang melalui urin atau tinja, nah pada bayi karena proses belum sempurna maka bilirubin terbawa ke seluruh tubuh makanya tubuh bayi menjadi kuning, adi pada kasus seperti ini bayi kuning adalah normal karena memang semua bayi akan melakukan pengubahan pada rantai hemoglobinnya. yang tidak normal adalah bayi kuning karena patologis atau penyakit, umumnya kadar bilirubin lebih dari 12 dan menetap lama. (pada kasus normal bayi kuning mulai hari ke-3 dan berangsur hilang setelah minggu ke-2)
Penyebab bayi kuning
foto terapi pada bayi kuning , mata bayi harus ditutup
foto terapi pada bayi kuning , mata bayi harus ditutup
Beberapa kategori bayi kuning
- Bayi lahir prematur, karena belum siap mengeksresi bilirubin dengan efektif. Bayi prematur yang mengalami jaundice harus ditangani selayaknya bayi dengan kadar bilirubin yang lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup umur untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Bayi kekurangan cairan akibat sulit menyusu atau karena ASI ibu belum keluar. Ada juga bayi kuning karena kandungan ASI yang bisa menyebabkan bilirubin meningkat (breast milk jaundice). Biasanya terjadi setelah 3-5 hari dan meningkat ketika bayi berusia 3-12 minggu.
- Bayi dengan kelainan hati sehingga tidak bisa memecah sel darah merah.
- Bayi yang punya rhesus darah berbeda dengan ibunya.
- Ibu bisa memroses antibodi yang menghancurkan sel darah merah bayi hingga menyebabkan melonjaknya bilirubin dalam darah bayi.